Ziarah Wali Songo : Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur

Source : nu.or.id

Salah satu bentuk wisata religi yang bisa sobat bee lakukan selama bulan Ramadan adalah ziarah wali songo. Ziarah wali songo ini merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap para wali yang sudah mengajarkan dan menyebarkan agama islam di Seluruh Indonesia khususnya Pulau Jawa.

Letak atau lokasi makam wali songo ini tersebar di seluruh wilayah Pulau Jawa, salah satunya di Provinsi Jawa Timur. Pesebaran wali songo di Jawa Timur sendiri cukup banyak, salah satunya di wilayah Kabupaten Lamongan.

Makam wali songo yang bisa sobat bee kunjungi di Lamongan salah satunya adalah Makam Sunan Drajat yang terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Sunan Drajat

Source : kompas.com

Sunan Drajat merupakan salah satu dari sembilan Sunan Wali Songo yang menyebarkan agama islam di Lamongan, Jawa Timur tepatnya di Desa Drajat. Di sana beliau mendirikan pondok pesantren Dalem Duwur. Lokasi pesantren ini diberikan oleh Kerajaan Demak. Beliau memegang kendali keprajaan di wilayah perdikan Drajar sebagai otonom Kerajaan Demak selama 36 tahun.

Sunan yang lahir pada tahun 1470 Masehi ini memiliki nama kecil Raden Hasyim yang kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Sunan Drajat ini merupakan putra dari Sunan Ampel yang makamnya ada di Surabaya. Sunan Ampel ini terkenal akan kecerdasannya dan merupakan saudara dari Sunan Bonang.

Metode Dakwah Sunan Drajat

Dalam penyebaran agama islam di nusantara, Sunan Drajat menggunakan kegiatan sosial sebagai tombaknya. Dalam penyebarannya Sunan Drajat sangat memperhatikan nasib kaum fakir miskin. Ia mempelopori penyantunan anak-anak yatim dan orang-orang sakit.

Keberhasilannya dalam menyebarkan agama islam dan jerih upayanya dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kehidupan yang Makmur bagi masyarakat, beliau memperoleh gelas Sunan Mayang Madu dari Raden Patah Sultan Demak pada tahun 1442 Saka atau 1520 Masehi.

Makam Sunan Drajat

Source : lamongantourism.com

Saat pertama kali sampai di gerbang depan area Makan Sunan Drajat, sobat bee akan disambut dengan pintu gerbang cungkup Sunan Drajat. Pada gerbang tersebut terdapat ukiran candra sangkala yang menandakan tahun 1531 Saka atau 1609 Masehi. Ukiran tersebut sebagai penanda waktu pembangunan atau pemugaran.

Setelahnya sobat bee akan melewati tujuh tingkat teras sembelum sampai ke area Makam Sunan Drajat. Tujuh tingkat teras tersebut ternyata ada makna filosifisnya lho. Makna filosofi ini merupakan symbol dari Sunan Drajat dalam pengentasan kemiskinan. Apa saja makna filosofis ketujuh tangga teras tersebut?

  • Memangun resep tyasing Sasoma, kita selalu membuat senang hati orang lain.
  • Jroning suka kudu eling lan waspada, di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada.
  • Laksmitaning Subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah, dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan.
  • Meper Hardaning Pancadriya, kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu.
  • Heneng – hening – henung, dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur.
  • Mulya guna Panca Waktu, suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan shalat lima waktu.
  • Menehana teken marang wong kang wuta, Menehana mangan marang wong kang luwe, Menehana busana marang wong kang wuda, Menehana ngiyup marang wong kang kodanan. Berilah tongkat pada orang yang buta, berilah makan pada orang yang lapar, berilah pakaian pada orang yang telanjang, berilah tempat berteduh pada orang yang kehujanan. Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, sejahterahkanlah kehidupan masyarakat yang miskin, ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta berikan perlindungan pada orang yang menderita.

Setelah 7 teras tersebut, sobat bee akan mencapai area makam Sunan Drajat. Jika di tujuh teras bangunannya didominasi oleh bangunan kayu maka, di makam SUnan Drajat bangunannya didominasi dengan batu bata yang disusun dengan gaya menyerupai miniature candi.

Itu tadi sedikit kisah tentang Sunan Drajat, salah satu dari Wali Songo yang telah menyebarkan ajaran agama islam di Nusanatara. Jika sobat bee sedang berada di Jawa Timur bisa banget mampir ke sini untuk wisata religi.


Tidak ada komentar

Posting Komentar