Rentetan Perjalanan Si Lebah Sibuk

Busy Bee

Florawisata San Terra de Lafonte, Tempat Memanjakan Mata dengan Bunga

wisata kota malang
Source : kawanus.com

Siapa yang tak kenal kota Malang? Kota yang sejuk dengan banyak destinasi wisata alam yang modern. Hampir dipastikan, setiap musim liburan, kota ini akan dipenuhi dengan para wisatawan dari berbagai kota di Indonesia. Tak hanya itu, sepertinya hampir setiap tahun bermunculan tempat wisata baru di kota apel ini. Salah satu tempat wisata baru, yang tak boleh luput untuk dikunjungi adalah Flora Wisata San Terra de Lafonte.

Diresmikan pada tahun 2019 silam dengan konsep wisata terintegrasi, yaitu berupa taman bunga, spot foto instagramable, arena bermain, dan kuliner ala garden. Ada ratusan jenis tanaman hias di sini, yang juga dijual untuk umum.

Baca juga : Berkeliling Kota Malang Gratis Dengan Bus Macito

700 Bunga Cantik

Destinasi wisata ini berada di ketinggian 1200mdpl, jadi tak heran jiwa berhawa sejuk.  View pegunungan menambah eloknya tempat ini. Sejauh mata memandang hanya keindahan yang tertampang. Bunga warna-warni nan indah sangat memanjakan mata. Tak heran, karena memang ada 700 macam bunga di sini, baik lokal maupun impor.

Berbagai jenis bunga impor dari Eropa dan Amerika  ini dikawinkan sehingga menjadi varian baru yang indah dan bisa hidup di iklim Indonesia. Ada bunga yang tumbuh di lahan, ada yang  merambat, dan ada juga bunga gantung. Eksotik!

Bunga Sesuai Musim

Bunga-bunga di taman ini dibagi menjadi dua area, yaitu indoor dan outdoor. Jenis bunganya pun disesuaikan dengan musimnya. Jika musim hujan, maka bunga yang ada adalah bunga yang bisa hidup di musim hujan. Demikian pula jika musim kemarau. Sehingga tanaman bunga akan selalu tumbuh setiap musim.

Cuci Mata Sambil Belajar Pembibitan Bunga

Selain menyaksikan hamparan bunga yang indah, pengunjung bisa belajar juga tentang pembibitan bunga di tempat wisata ini. Jadi tak salah lagi jika Flora wisata ini menyandang gelar sebagai wisata edukasi.  Di sini, bisa belajar menanam bunga yang benar. Tak hanya itu, kita pun bisa membeli langsung bunga yang sudah mekar sebagai oleh-oleh atau penghias rumah.

Tempat Berfoto Ria

wisata kota malang
Source : urbanasia.com

Para wisatawan akan puas berfoto di taman bunga ini, bisa berfoto “rame-rame” atau berselfie ria. Spot foto indah dan unik bertebaran di sini. Taman bunga yang cantik, indoor ataupun outdoor sudah pasti ada di sini.  Replika bangunan khas Eropa, Jepang, hingga Korea Selatan pun sengaja disuguhkan, sehingga berasa sedang liburan keluar negeri.

Ada kampung Korea mini bercat warna warni, dengan tulisan-tulisan dengan Bahasa Korea. Tak ketinggalan pula bunga chrerry blossem atau bunga sakuranya Korea. Ada litte Amsterdam, lengkap dengan kincir anginnya. Wisteria, si bunga cantik dari Jepang yang bergelantungan indah juga ada di sini, lho. Di sini juga terdapat colosseum yang berasal dari Italia, dengan nuansa putih  transparan dan  dipenuhi oleh berbagai macam bunga yang sangat indah.

Untuk pecinta hewan  ada juga mini zoo. Pengunjung bisa berfoto bersama binatang-binatang yang ada di sini, seperti burung atau iguana. Anak-anak pun bisa belajar mengenal hewan. Oya, jangan lupa pula berfoto di atas jembatan kaca yang instagenic, ya. Akan terasa sensasinya saat berada di atas jembatan ini. Wah!

Wow, ternyata sangat menarik ya, objek wisata ini. Tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi, kalau begitu. Lokasinya sangat dekat dengan  kota wisata Batu, hanya butuh sekitar 15 menit atau 1 jam perjalanan untuk mencapainya.  Nah, tunggu apa lagi?


Nyobain Jamu Tradisional Ginggang, Warung Jamu Legendaris di Jogja

warung jamu legendaris jogja
Warung Jamu Tradisional Indonesia Ginggang

Waktu ikut walking tour rute Pakualaman di Jogja tahun lalu, rombongan ku dilewatkan ke sebuah warung jamu tradisional yang sudah berdiri sejak tahun 1950. Bangunan warung jamu ini berada di belakang dari Pura Pakulaman. Kala itu kami berjalan memutar mulai dari gerbang depan Pura Pakualaman ke masjid Masjid Ageng Pura Pakualaman lalu berjalan sedikit hingga sampailah ke warung jamu legendaris ini.

Bagi orang jawa jamu merupaka ramuan yang terbuat dari campuran empon-empon (rempah-rempah seperti kunyit,jahe, kencur dll), daun-daunan, akar rimpang, buah, bunga dll yang diracik secara khusus sehingga mampu menyembuhkan penyakit. Jadi bisa dibilang, jamu adalah obatnya orang Jawa. Namun tak hanya dibuat untuk Kesehatan jamu di Jawa dibuat untuk merawat tubuh. Seperti menambah stamina tubuh, menjaga ketahanan tubuh, menjaga bentuk tubuh agar bagus hingga menghilangkan bau badan tubuh.

Kata jamu sendiri merupakan singkatan dari jampi usodo. Jampi merupakan bahasa jawa yang berarti doa dan usodo berarti kesehatan. Jadi bisa diartikan jamu adalah doa-doa untuk kesembuhan.

Baca juga : Spikoe Hana, Oleh-oleh Kue Legendaris Malang

Sejarah Warung Jamu Ginggang

Warung jamu Ginggang merupakan pelopor industri jamu di Jogja yang berdiri sejka tahun 1950. Sebenarnya, warung jamu ini sudah dirintis sejak tahun 1930 oleh Bilowo yang merupakan abdi dalem Puro Pakualaman. Beliau merupakan seorang pembuat jamu untuk Kanjeng Sinuwun Paku Alam VII. Seizin dari Paku Alam VII, Bilowo akhirnya mulai berjualan jamu.

Nama Ginggang sendiri berasal dari pemberian Sri Paku Alam VI yang lengkapnya ‘Jamu Jawa Asli Tan Ginggang’. Tan Ginggang sendiri merupakan bahasa jawa yang artinya selalu akrab, rukun dan bersatu. Dengan harapan, warung jamu ini bisa membuat warga jadi bersatu.

Pemilik dan pengelolanya sekarang adalah Rudy Supriyadi yang merupakan generasi kelima. Generasi pertamanya adalah Mbah Joyo, lalu Mbah Bilowo, Mbah Puspomadyo, Bu Dasiyah dan sekarang Pak Rudy Supriadi.

Baca juga : Pengalaman Seru Ke Artjog 2022

Jamu Ginggang

menu jamu ginggang
Daftar menu jamu ginggang

Menu jamu ginggang ada 45 macam yang  dibedakan menjadi tiga jenis yaitu jamu biasa, minuman dingin dan jamu telur. Tiap jamu memiliki manfaat masing-masing. Ada jamu sehat wanita, beras kencur, kunir asem, sehat lelaki, sawan tahun, ngeres linu, galian parem, galian singset, cabai lempuyang, paitan dan masih banyak lagi.

Konsumennya juga terbagi dalam tiga macam jenis konsumen yang sering membeli dan mengkonsumsi jamu ginggang. Mulai dari remaja yang biasanya mulai menstruasi, lalu orang dewasa dan orang tua yang rutin datang minum jamu.

Proses produksi biasanya dilakukan dari  pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB. Cara  pengolahannya pun masih menggunakan cara tradisional dengan tetap mempertahankan cita rasa walau sudah berpindah dari generasi ke generasi. Jamu masih dibuat dengan cara ditumbuk dan selalu diracik segar.

Di etalase warung, sobat bee bisa melihat panci-panci besar yang berisi jamu dengan jenis-jenis yang berbeda. Jika sobat bee memesan jamu biasa, nanti akan langsung dicidukkan dari panci-panci besar tersebut.

nyobain jamu ginggang jogja
Nyobain jamu es temulawak

Suasana Warung

Bangunan warung masih berupa bangunan kayu semi permanen. Di Jogja sendiri bangunan rumah jaman dulu merupakan rakitan kayu yang bisa dipindahkan ke mana saja. Warung Jamu Ginggang masih memakai bangunan lawas seperti itu, membuatnya terlihat semakin autentik.

Bangku-bangku warung juga merupakan meja dan kursi kayu lawas. Selain itu terdapat etalase dekan dengan bangku yang berisi permen dan jamu-jamu kering.

Lokasi dan Harga

Warung Jamu Ginggang terletak di Jalan Masjid No 2, Kauman, Pakualaman, Yogyakarta.

Untuk harga jamu bervariasi mulai dari Rp 6.000 hingga Rp. 25.000

Jam Buka

Senin – Minggu : 08.00 WIB – 20.00 WIB


Jalan-jalan Ke Kajoetangan Heritage? Kunjungi 5 Tempat Ini!

Ingin merasakan suasana Malang tempo dulu? Sobat Bee bisa menghabiskan waktu luang dengan menyusuri gang-gangkecil di Kawasan Kajoetangan Heritage.  Kampung Kajoetangan ini terletak di belakang koridor kayutangan. Ada beberapa pintu masuk yang bisa sobat bee lewati.

tempat syuting yowesben di kayutangan
Rumah lawas di dalam kampung heritage kayutangan

Kalau koridor kayutangan berisikan deretan toko-toko dan caffe-caffe besar dengan gemerlap lampu jalan yang semarak, masuk ke kampung heritage kayutangan memberikan suasana yang sederhana, ramah dan menenangkan. Penduduknya yang ramah dan rumah-rumah lawas yang mereka huni dan rawat hingga sekarang, membuat kita berasa kembali ke kampung halaman.

Sobat bee akan ditarik biaya masuk sebesar Rp. 5000 ketika masuk ke Kawasan Kampung Kajoetangan Heritage ini. Dan akan mendapatkan souvenir berupa postcard sebagai gantinya. Ada 3 pintu masuk yang bisa sobat bee lewati. Pertama ada di Jalan Talun sebelah dengan depot es talun, kedua ada dikoridor kayutangan, dekat dengan Kedai Namsun, dan ketiga di Jalan Semeru dekan dengan Toko Oleh-oleh Pia Mangkok.

Baca juga : Berkeliling Kota Malang Gratis Dengan Bus Macito

Berikut rekomendasi tempat yang bisa sobat bee kunjungi saat jalan-jalan ke kawasan Kajoetangan Herritage.

1. Griya Musik

kampung kayutangan heritage
Tampak depan griya musik

Di era 50an Kota Malang terkenal sebagai kota pencetak musisi-musisi terbaik. Seperti Ian Antono gitaris dari Band God Bless dan masih banyak lagi musisi Malang yang berperan dalam perkembangan dunia musik di Indonesia.

Griya musik ini dulunya merupakan tempat berlatih musik musisi-musisi Kota Malang. Tempat mereka berlatih dan berdiskusi tentang musik-musik tanah air.

Griya musik ini adalah rumah dari seorang musisi keroncong Kota Malang yaitu Soewi Soesilo. Dan kini ditinggali oleh anaknyayang bernama Handoko.

griya musik kayutangan
Bagian dalam griya musik

Sejak di bukanya Kampuen Kajoetangan Heritage sebagai tempat wisata sejarah. Handoko menyulap ruang tamunya menjadi gallery musik yang berisikan koleksi-koleksi music milik ayahnya. Dan juga foto-foto lawas yang berkaitan dengan rumah tersebut.

Di sini sobat bee bisa mencoba berbagai jenis alat musik yang dipajang. Selain itu sobat bee juga bisa berfoto ala-alan band rock karena di sini juga menyediakan property sebagai fasilitas untuk pengunjung yang ingin berfoto.

Baca juga : Berburu Kue Kering Cita Rasa Belanda Di Toko Kue Madjoe

2. Rumah Nyak Abas Akup

Ingat dengan film Inem Pelayan Seksi? Film yang hits di era 70an ini ternyata sutradaranya orang Malang lho! Dan rumahnya terletak di dalan Kampung Kajoetangan Heritage. Rumahnya kini dijadikan gallery seni dan museum tentang profil dari sutradara kondang pada masanya yaitu Nyak Abas Akub.

Di sini sobat bee dapat mlihat poster-poster film yang pernah disutradari oleh Nyak Abas Akub. Dari mulai film Jendral Kancil yang posternya masih hitam putih hingg film fenomenalnya Inem Pelayan Seksi.

3. Makam Mbah Honggo

makam mbah honggo kayutangan
Makam Mbah Honggo Kayutangan

Terletak di tengah-tengah kampung, makam Mbah HOnggo ini terletak agak tinggi daripada bangunan lainnya. Untuk masuk ke sini, sobat bee bisa melewati gapura makam dan menaiki tangga hingga terlihat sebuah makan yang berada di bawah pohon beringin besar.

Mbah Honggo merupakan orang yang pertama kali menemukan Kampung kayutangan ini. Beliau merupakan  bagian dari prajurit Pangeran Diponegoro yang kabur ke Malang dari kejaran penjajah. Pada waktu itu Kawasan kayutangan ini masih berupa hutan belantara. Beliaulah yang melakukan babat alas dan tinggal pertama kali di sini.

4. Hamur Mbah Ndut

Hamur Mbah Ndut ini terletak persis di sebelah dari Makam Mbah Onggo. Merupakan rumah lawas yang disulap menjadi tempat ngopi dan jagongan. Pemilik rumah ini,  masih menjaga dan merawat rumah ini sama seperti saat rumah ini pertama dibangun. Sehingga suasana klasik masih terasa di sini.

Ditambah lagi banyak koleksi-koleksi yang dipajang dideretan depan yang menambah kesan klasik rumah ini. Mulai dari koleksi kaset-kaset jadul, perabotan jadul (gelas, piring, buvet, dll), hingga foto-foto jadul pemilik rumah.

Pemiliknya juga sangat ramah, sobat bee bisa mendengarkan banyak sekali cerita tentang kehidupan di Kajoetangan Heritage in dari waktu ke waktu. Sambil minum kopi atau the, sobat bee juga bisa menanyakan tentang kisah dari rumah klasik ini.

5. Galery Omah Lor

galery omah lor kayutangan
Galery omah lor bagian dalam

Jika sobat bee merupakan pecinta barang-barang antik, pasti akan suka deh kalau diajak ke galery omah lor. Lokasinya berada di dekat pintu masuk Jalan Talun.

Gallery omah lor ini berisikan koleksi berbagai macam barang-barang antik milik penghuninya. Pemiliknya, Ahmad Ilham memang pecinta barang-barang antik dan sudah mulai mengkoleksi barang-barang antic sejak masih muda.

Hobi mengkoleksi barang-barang antik ini menurun dari ayahnya yang merupakan seorang fotografer. Jadi jangan heran jika sobat bee menemukan berbagai macam jenis kamer di sini, dari  kamera DSLR lawas hingga kamera saku yang pakai roll film.

Itu tadi beberapa rekomendasi tempat yang bisa sobat bee kunjungi saat jalan-jalan ke Kawasan kampung Kajoetangan Heritage. Jika saat berada di dalam kampung kayutangan heritage dantak bisa menemukan tempat-tempat tersebut, sobat bee bisa menanyakannya ke warga sekitar.

Jika sobat bee ingin menjelajahi Kampung Kajoetangan Heritage ditemani pemandu yang bisa mengantarkan dan menjelaskan sejarah dan cerita kawasan Kampung Kajoetangan Heritage, sobat bee bisa ikut walkingtour bareng @jelajahmalang_ 

Pengalaman Seru ke Artjog 2022

pameran seni kontemporer Jogja

Dari pertama kali tau tentang Artjog, aku sudah ada keinginan untuk mendatanginya. Namun sayangnya setiap kali ke Jogja selalu saja waktunya tidak cocok dengan tanggal diadakannya pameran seni kontemporer ini.

Tiap tahunnya Artjog selalu diselenggarakan di Jogja, waktu penyelenggaraannya biasa di pertengahan tahun yaitu sekitar bulan Juni, Juli atau Agustus. Lokasi penyelenggaraan tidak berpindah-pindah, tetap di Jogja Nasional Museum yang terletak di Jalan Amri Yahya no 1, Gampingan Wirobrajan, Yogyakarta.

Dan akhirnya di tahun 2022 ini bisa berkesempatan kembali mengunjungi Jogja di akhir bulan Juli. Di tahun 2022 ini Arjog kembali dibuka dari tanggal 7 Juli – 4 September 2022. Dan kebetulan banget aku berangkat ke Jogja tanggal 31 Agustus, sehingga bisa dating dan menyaksikan langsung karya-karya yang di pamerkan di Artjog pada tanggl 1 September 2022 sebelum esoknya meluncur ke Kota Solo.

Tentang Artjog

Artjog merupakan pameran seni kontemporer terbesar di Indonesia yang diselenggarakan secara tahunan. Acara ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008 dengan nama Jogja Art Fair yang merupakan rangkaian acara Fesrtival Kesenian Yogyakarta XX.

Di tahun 2009 Jogja Art Festival tidak lagi menjadi bagian dari Festival Kesenian Yogyakarta dan pada tahun 2010 berubah nama menjadi Artjog. Awalnya acara ini bertempat di Taman Budaya Yogyakarta. Lalu pada tahun 2016 berpindah ke Jogja National Museum hingga sekarang.

Di tahun 2020 dan 2021 Artjog sempat diadakan secara online. Karena saat itu seluruh negeri sedang menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pameran secara offline.

Artjog 2022

Tiap tahunnya Artjog mengusung tema yang berbeda-beda. Di tahun 2022 sendiri, tema yang diusung adalah ‘Expanding Awareness’ atau yang bermakna ‘Perluasan Kesadaran’. Tema ini dikatakan menjadisatu sisi refeleksi tentang apa yang terjadi 2 tahun kemarin. Dan menegaskan bahwasannya Artjog aware terhadap lingkungan sekitar, seperti anak-anak dan teman difabel yang kadang suka terlupakan. Dan ingin menunjukkan bahwa siapapun boleh terlibat dalam acara ini.

Dikatakan Artjog kali ini juga menggandeng teman-teman seniman dari Yogya Disability untuk membuat karya kolaboratif. Instalasi dengan teman difabel akhirnya mengisi ruang khusus di Artjog.

Artjog jogja
Karya yang dipamerkan di ruang pertama

Saat pertama kali masuk ke ruang pameran, ruang pertamanya berisi kan karya seni kontemporer berupa kumpulan benang yang membentuk otak manusia.

Lalu masuk ke dalamlagi terdapat ruang dengan sedikit penerangan di mana pengunjung bisa melihat kotak kaca yang berisi hiasan plastic dengan tulisan yang mengatakan bahwa yang di dalam kota itu adalah perusak bumi. Dan yang kita lihat adalah pengunjung lain yang sedang berada di dalam ruang kaca tersebut. Lalu masuk ke ruang setelahnya terdapat berbagai macam pesan dari pengunjung untuk menjaga lingkungan. Dan kita juga bisa menulis pesan sendiri karena di sana disedikan kain putih dan crayon untuk pengunjung berkreasi menyampaikan pesan-pesan mereka.

artjog jogja

Masih di lantai satu, ada ruangan khusus yang berisi karya seni dari teman disabilitas. Juga ada buku-buku yang membahas tentang disabilitas dalam konteks sejarah. Dan tenyata dari jaman kerajaan di Indonesia, teman-teman disabilitas punya peran dan dihargai.

Lanjut ke lantai 2 ada berbagai macam seni lukis. Yang paling menarik adalah lukisan yang ketika kita memfotonya lewat aplikasi Instagram stories dengan filter tertentu, di lukisan tersebut akan keluar tulisan ‘Don’t Worry You’re Worthy’.

Di sini juga terdapat patung sailormoon dengan wajahnya wanita Indonesia yang menggunakan jilbab berwarna seperti rambut sailormoon dan baju putih rok abu-abu namun penampakannya seperti baju sailormoon. Patung karya dai Alfiah Rahdini ini menggambarkan pembauran budaya Indonesia dengan negara asing yang terjadi di Indonesia. Hal ini digambarkan dari sosok wanita (muslim) yang memperagakan cosplay karakter anime dengan tetap menggunakan hijabnya.

Setelah puas berkeliling di lantai 2, aku kembali turun ke lantai 1 dan berjalan ke bagian paling belakang. Di sana terdapat ruang berisi perosotan tinggi yang berjudul Catatan Pinggir Jurang karya dari Alex Abbad dengan Angki Purbandono. Lewat karyanya ini, Alex dan Angki memadukan semua jenis media untuk menciptakan instalasi yang tak hanya bisa dinikmati dengan mata, tetapi juga telinga bahkan sentuhan.

Ruangan ini berisi bantal-bantal yang di pasang mengelilingi ruangan dan dibuat memutar ke atas dengan sebuah perosotan berwarna biru. Warna bantal didominasi dengan warna pink. Diantara bantal-bantal tersebut terdapat 250 image miliki Angki Purbandono yang dipadukan dengan narasi yang ditulis oleh Alex Abbad.

“Catatan Pinggir Jurang merupakan visualisasi tentnag jurang yang berbentuk seperti mimpi. Alur jalan yang dipilih mulai dari kiri terus ke atas merupakan penggambaran melawan arah jarum jam. Semua yang ada di alam ketika dia berangkat ke kiri, dia arahnya ke atas. Dari semua kesadaran yang akan kalian alami, ketika gelas kalian penuh harus dikosongin lagi dari titik 0. Kesadaran adalah sebetulnya tidak sadar kalau kita sadar”, Alex Abbad.

Gimana cara mengkosongkan gelas, dalam Catatan Pinggir Jalan adalah dengan terjun langsung dari atas lewat perosotan. Meski nampaknya mudah untuk dilakukan, nyatanya ketika benar-benar akan terjun ke bawah sangat menakutkan. Karena jika dilihat dari samping tidak terlalu curam namun ketika sudah duduk di atasnya baru terlihat sangat curam. Dan membutuhkan keberanian yang berlebih untuk bisa melakukannya.

Mungkin seperti hal ini menggambarkan seperti langkah pertama dalam memulai sebuah impian. Awal melihatnya seperti mudah digapai, namun ketika akan memulai langkah pertama timbul banyak ketakutan untuk melangkah. Namun setelah langkah pertama rasanya baru plong dan lega. Seperti itulah yang dirasakan setelah terjun dari perosotan. Rasanya segala kekhawatiran sirna digantikan rasa lega.

Setelah mencoba perosotan terdapat ruang yang di desain ramah terhadap anak-anak. Terdapat banyak mainan yang mendukung kreasi anak. seperti stempel dengan bentuk beraneka macam, di mana pengunjung bisa mengkreasikan dengan membuat lukisan atau gambar dari perpaduan stempel tersebut.

Harga Tiket Masuk

Dewasa         : Rp 75.000

Anak-anak    : Rp. 50.000


Berburu Kue Kering Cita Rasa Belanda di Toko Kue Madjoe

Tak terasa, lebaran tinggal menghitung hari aja. Gimana nih udah mulai nyetok kue kering di rumah belum? Ingin bernostalgia dengan suasana lebaran kembali ke masa-masa kolonial Belanda? Kalian bisa membeli kue kering dengan cita rasa asli Belanda di Toko Kue Majoe yang berada di Kawasan Pecinan, Pasar Besar Malang.

toko kue legendaris malang
Toko Kue Madjoe

Berbagai macam jenis kue-kue kering yang dijual di Toko Madjoe ini dibuat dengan tetap mempertahankan cita rasa aslinya sejak pertama kali toko ini di buka. Resep yang digunakan merupakan resep yang di wariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga saat ini jatuh pada generasi ke lima.

Baca juga : Spikoe Hana, Oleh-oleh Kue Legendaris Malang

Sejarah Toko Madjoe

Toko kue ini dulunya hanya merupakan halaman saja. Di belakang adalah rumah besar yang tembus dampai Jalan Wiro Margo. Sepeninggal buyutnya barulah tanah ini dibagikan ke saudara-saudaranya. Pemilik pertamanya bernama The Tjoe Kam.

Toko kue kering ini didirikan oleh The Djie Hiap pada tahun 1930. Karena pada kala itu banyak orang Belanda yang datang dan tinggal di Malang. Budaya mereka adalah tea time sambil makan kue kering.

Melihat hal tersebut The Djie Hiap berinisiatif untuk membuat dan menjual kue kering. Kue kering yang dijual sebagian besar menggunakan bahan dasar rempah yang disukai oleh orang Belanda. Sehingga Toko ini menjadi populer di kalangan warga Belanda. Dan menjadi promadonanya Toko Kue kala itu.

Macam Kue Kering Legendaris

kuliner malang
Pajangan Kue Kering

Ada setidaknya 25 macam kue kering yang dijual di Toko Madjoe ini hingga saat ini. Aneka kue ini disimpan dan dipajang dalam toples-toples kaca yang tertata rapi di rak kayu bercat biru telur asin yang menjadi warna identik toko ini.

Semua kue kering ini diproduksi sendiri, di mana tempat produksinya berada di rumah yang terletak di belakang toko. Produksi kue ini masih menggunakan oven kuno dengan tabung minyak tanah yang masih terawatt dengan baik.

Kue kering yang dijual diantaranya adalah kue jahe, kransyes, jan hagel, speculas, kaasstengels, boterkoek, banket, semprit vanila dan coklat, kue kenari, nastar, sagon, coklat kacang dan lain-lain.

Saat menjelang Lebaran atau Natal banyak sekali pelanggan yang membeli kue di Toko ini. Sehingga, kalau tidak gerak cepat membeli dapat dipastikan bakal kehabisan.

Baca juga : Berkeliling Kota Malang Gratis Dengan Bus Macito

Harga

kue kering cita rasa belanda
Kue Kering dari Toko Madjoe

Cara penjualan kue di sini berbeda dari toko-toko kue kering pada umumnya, karena kue tidak di kemas di dalam toples-toples kue kecil. Pengunjung yang akan membeli kue bisa memilih kue yang ready di toples dan menyebutkan berapa banyak kue yang akan diinginkan, di mana minimal pembelian kue adalah 100gr. Nanti, akan langsung di ambilkan dari toples yang memang di pajang di sana. Kue-kue yang ready adalah kue yang ada dalam toples-toples pajangan di rak.

Harga per-100gr kue bermacam-macam dimulai dari harga Rp. 15.000 hingga Rp. 20.000. Karena bisa beli per 100gr kalian bisa nyobain berbagai macam jenis kue yang dijual di sana tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.

Lokasi dan Jam Buka

Toko Kue Madjoe ini berada di jalan Pasar Besar No 30B, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang

Jika kalian berangkat dari alun-alun merdeka, lurus saja hingga sampai perempatan. Di perempatan kalian belok kiri. Toko Kue Madjoe berada di sebelah kanan jalan, bangunan dengan jendela kaca besar bercat biru telur asin. Berada persis di sebrang Toko Papinja.

Jam buka toko

Senin – Jumat      : 08.00 WIB – 17.00 WIB

Sabtu                   : 08.00 WIB – 17.30 WIB

Minggu                : 08.00 WIB – 13.00 WIB


Spikoe Hana, Oleh-oleh Kue Legendaris Malang

oleh-oleh khas malang
Toko Kue Spikoe Hana

Malang, nggak cuma terkenal dengan kripik tempe dan kripik buahnya aja lho! Ada banyak jenis oleh-oleh khas Malang yang bisa kalian beli sebagai buah tangan teman di rumah. Kalau mau cari oleh-oleh khas Malang yang authentic dengan cita rasa khas, Spikoe Hana jawabannya.

Apa Itu Kue Spiku?

Spiku atau Spekkoek adalah salah satu jenis kue tradisional Indonesia. Kata ‘spiku’ berasal dari Bahasa Belanda ‘spek’ yang berarti lemak daging babi dan ‘koek’ yang berarti kue. Meskipun kata ‘spek’ pada spiku berarti lemak daging babi, kue spiku tidak menggunakan bahan daging babi dalam pembuatannya. Dikatakan lemak daging babi karena spiku memiliki banyak lapisan seperti lemak pada perut babi.

Kue ini berkembang pada masa Kolonial Belanda di Indonesia yang terinspirasi dari kue lapis Eropa. Para penjajah Belanda sering memproduksi kue spiku kemudian dimodifikasi dan diadaptasi oleh keturunan Tionghoa di Indonesia. Dengan menambahkan kayu manis, cengkeh, pala dan adas manis.

Spikoe Hana

oleh-oleh khas malang
Macam-macam kue Spikoe Hana

Spikoe Hana merupakan produsen kue Spiku di Malang yang sudah berdiri sejak tahun 1941. Spiku khas mereka adalah spiku 3 lapis warna kuning coklat kuning dengan aroma rasa khas rempah di dalamnya  dalamnya.

Kue ini merupakan kue yang dibuat dengan cara tradisional dan bebas bahan pengawet. Cita rasanya masih sama dengan saat pertama kali kue ini diproduksi, karena resep kue Spikoe Hana masih menggunakan resep asli yang diwariskan secara turun-temurun.

Sejarah Spikoe Hana

Resep spikoe Hana berawal dari Ny Kho Siep Nio yang lahir pada tahun 1900 di Kota Malang. Tempat pembuatan awal kue spikoe ini dilakukan di rumahnya yang terletak di Jalan Zaenal Zakse II / 2241 Malang. Lalu resep kue spikoe / lapis Malang ini diteruskan oleh putrinya Ny Liem Kwie Nio yang lahir pada tahun 1918. Pada masa itu, Ny Kho Siep Nio dan Ny. Liem Kwie Nio terkenal sebagai pembuat lapis Malang, sosis broed, kue basah dan aneka kue kering.  

Lalu resep kue spikoe ini oleh Ny Liem Kwie Nio diturunkan kepada salah satu putrinya yaitu Ny. Tan Siem Nio yang lahir pada tahun 1941. Perusahaan spiku merk Hana pertama kali dibentuk berlokasi di Jalan Natuna no 12 Malang. Lalu kemudian berpindah ke Jalan Simpang Grindulu no.1 Malang.

Seiring berjalannya waktu Spiku Hana atau lapis Hana mulai banyak dikenal oleh masyarakat Kota Malang dan luar Malang hingga luar negeri.

Sampai saat ini Kue Spikoe Hana masih mempertahankan resep asli warisan turun temurun dari generasi sebelumnya. Sehingga menciptakan cita rasa yang khas Malang jika dibandingkan dengan kue Spikoe lainnya.

Harga

oleh-oleh khas malang
Kisaran harga Kue Spikoe

Kini jenis kue spikoe yang diproduksi di Toko Spikoe Hana ada bermacam-macam. Tak hanya spikoe lapis 3 tapi juga ada Spikoe lapis 4, spikoe gulung (roll), spikoe lapis 5, Oni Bijtkoek dan lain-lain. ukurannya pun ada berbagai macam, mulai yang berukuran mini hingga ukuran standart.

Harga kue spikoe beraneka ragam tergantung dengan jenis kue dan ukurannya. Harga kue dipatok mulai dari Rp. 32.000 hingga ratusan ribu.

Lokasi  

Untuk bisa membeli oleh-oleh kue spikoe Hana kalian bisa mengunjungi tokonya yang kini berada di Jalan Tumenggung Suryo No 28 (Bengawan Solo). Atau bisa menghubingi nomor (0341) 474684 jika ingin melakukan pesanan kue.


Danau Kaolin, Bekas Tambang Yang Jadi Destinasi Wisata

Siapa kira, lokasi bekas pertambangan timah yang tak terurus bisa menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi di Belitung.

destinasi wisata belitung
Danau Kaolin Belitung

Danau Kaolin menjadi destinasi terakhir yang aku kunjungi ketika traveling ke Belitung. Karena lokasinya yang berada searah dengan jalan menuju ke Bandara.

Danau ini paling bagus dikunjungi ketika pagi hari atau sore hari. Hal ini dikarenakan ketika siang hari akan terasa sangat panas disebabkan tak adanya tempat untuk berteduh dari bawah teriknya matahari Belitung.

Waktu itu aku dapat penerbangan pagi jam 09.00 WIB, agar bisa tetap menikmati pemandangan Danau Kaolin aku check out pukul 06.00 WIB dari hotel dan langsung menuju ke Danau bekas tambang timah ini. Perjalanan dari pusat kota Tanjung Pandan ke Danau Kaolin membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan.

Baca juga : Sepenggal Cerita Ketinggalan Pesawat di Belitung

Danau Kaolin Belitung
Spot Foto Danau Kaolin

Ada beberapa spot yang bisa kita kunjungi di Danau yang terletak di Perawas, Kota Tanjung Pandan, Belitung ini. Pertama kali sampai, aku berhenti dan memarkirkan motor di salah satu tempat yang lokasinya sedikit lebih tinggi dari danau dengan pagar pembatas berupa ranting-ranting kayu.

Karena lokasinya sedikit lebih tinggi dari danau, dari sana jarak pandang aku lebih luas. Danau dengan air berwarna biru tosca berpadupadan dengan pasir putih terlihat sangat menawan dari atas. Meskipun Kawasan ini merupakan bekas lokasi tambang timah, tapi udara di sini segar dan sejuk tak ada lagi bau belerang.

Baca juga : Mengenal Budaya Belitung Dengan Mengunjungi Rumah Adat Belitung

Asal Muasal Terbentuknya Danau Kaolin

Pulau Bangka Belitung dulunya merupakan pulau dengan penghasil timah terbesar di Indonesia. Kegiatan pertambangan sudah dilakukan sejak tahun 1711, jadi tidak perlu heran jika kalian melihat banyak galian bekas tambang di Pulau Belitung.

Danau Kaolin sendiri merupakan sebutan untuk beberapa galian pertambangan di Pulau Bangka dan Belitung. Jadi Danau Kaolin tidak hanya ada di Pulau Belitung, tapi di Pulau Bangka juga ada.

Danau berwarna hijau tosca ini merupakan bekas galian tambang yang telah ditinggalkan sejak tahun 1971. Air danau yang berwarna biru dan hijau tosca ini menjadi alas an kenapa daerah bekas galian tambang ini di sebut Danau Kaolin.

Larangan Selama Di Danau

destinasi wisata belitung
Spot dekat dengan danau

Danau yang berbeda dengan danau-danau pada umumnya karena memiliki perpaduan warna biru atau hijau tosca dengan tanah putih ini memang terlihat sangat indah sekali. Air danau yang berwarna biru atau hijau tosca ini bikin kita ingin untuk bermain-main di dalamnya.

Namun sobat bee jangan sekali-sekali memasukkan tangan atau kaki kalian ke dalam danau ya, apalagi nyemplungin diri ke danau. Hal ini karena air danau sangat berbahaya bagi tubuh.

Dikatakan bahwa warna danau ini terbentuk dari efek radiasi logam radioaktif bekas hasil pertambangan. Radiasi bekas tambang ini memiliki racun yang dapat membahayakan Kesehatan tubuh.

Sehingga sampai saat ini Pemerintah dan warga selalu menghimbau kepada pengunjung untuk tidak mandi dan atau bermain air di dalam danau. Pengunjung hanya boleh mengambil gambar dengan mendekat ke tepi air saja.

Harga Tiket Masuk

Tidak ada biaya tiket masuk di danau kaolin. Kalian hanya perlu membayar parkir kendaraan saja selama di sana.

Danau Kaolin bisa menjadi rekomendasi destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi selama berlibur ke Pulau Belitung.

Mau tau destinasi wisata lainnya terus ikutin tulisan busy bee ya.


Mengenal Budaya Belitung Dengan Mengunjungi Rumah Adat Belitung

Rumah adat Belitung menjadi destinasi wisata yang aku kunjungi di hari terakhir di Belitung. Hal ini dikarenakan lokasinya yang dekat dengan Bandara. Tepatnya terletak di Jalan Ahmad Yani, samping Kantor Bupati Belitung.

destinasi wisata belitung
Rumah adat Belitung

Tidak susah untuk bisa menemukannya, karena terdapat banyak petunjuk jalan yang terpasang selama perjalanan. Lokasinya pun berada di jalan besar berupa rumah panggung Melayu.

Rumah adat Belitung ini merupakan rumah panggung khas yang dialihfungsikan menjadi museum. Desain di dalamnya dibuat sama dengan rumah panggung pada umumnya. Ada terasnya, ruang tamu, kamar hingga dapur yang dilengkapi dengan berbagai macam ornamen yang menggambarkan adat dan budaya Belitung.

Untuk bisa masuk ke sini tidak dipungut biaya alias gratis. Kalian hanya perlu mengisi buku tamu guna pendataan pengunjung saja.

Baca juga : Hopping Island Pantai Tanjung Kelayang, Belitung

Rumah Adat Belitung

Rumah adat Belitung ini memiliki 3 ruangan yaitu ruang utama, loss dan dapur. Dibagian depan terdapat teras dengan beberapa pasang kursi dan meja untuk duduk bersantai.

Rumah adat Belintung identik dengan jendela-jendela yang memiliki dua daun pintu dari kayu, seperti rumah adat Melayu.  Jendela ini bisa kalian jadikan spot foto yang aesthetic.

rumah adat belitung
Foto-foto Bupati Belitung

Ruang pertama yang kalian masuki adalah ruang utama, di mana terdapat beberapa ornamen khas Belitung. Sebelah kiri terdapat lemari baju adat Belitung. Juga terdapat foto-foto Bupati Belitung dari masa ke masa yang dipajang di satu lemari kayu.

rumah adat belitung
Adat dan budaya pernikahan Belitung

Di bagian kanan ruangan terdapat ornamen-ornamen yang menggambarkan pernikahan adat Belitunng. Mulai dari kamar pengantin dengan hiasan kain warna-warni, baju pernikahan adat dengan warna dominan emas dan merah, juga berbagai macam jenis seserahan yang dibawa pihak lelaki untuk pihak wanita.

Masuk ke dalam terdapat ruang kosong atau loss. Loss adalah pembatas ruang utama dengan dapur. Fungsi tempat ini adalah untuk menetralkan di dapur dengan kegiatan di ruang utama.

destinasi wisata belitung
Dapur

Lalu ruang terakhir adalah dapur, ruang tempat aktivitas masak memasak dilakukan. Ada berbagai peralatan dapur yang disimpan di ruang ini. Mulai dari buvet berisi piring, gelas, mangkok hingga peratalatn bertani sperti arit, topi caping dan cangkul.

Desain Rumah Panggung

Rumah adat Belitung sebenarnya ada 3 macam, namun yang sering aku jumpai selama di Belitung adalah rumah panggung seperti Museum rumah adat ini. Rumah panggung terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, rotan, dedaunan, akar pohon dan alang-alang.

Ciri khasnya adalah atapnya yang tinggi dan sedikit miring. Desain atap yang berakulturasi dengan desain atap rumah Tionghoa. Hal ini dikarenakan etnis Tionghoa cukup banyak yang tinggal dan menetap di Bangka Belitung. Sehingga sedikit banyak budayanya ikut mempengaruhi budaya Belitung. Ciri lainnya adalah terdapat banyak jendela besar yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.

Tiang dan lantai rumah terbuat dari kayu, dinding terbuat dari bambu atau kulit kayu, sedangkan atap terbuat dari daun rumbia dan ijuk.

Baca juga : Oleh-oleh Khas Belitung Yang Wajib Banget Dibeli

Filosofi Rumah Panggung

Rumah panggung dibuat dengan mengutamakan filosofi kesederhanaan, sehingga memanfaatkan material kayu sebagai bahan utamanya. Selain itu, rumah adat tidak boleh dicat, melainkan harus mempertahankan warna asli dari material yang digunakan dalam membuatnya.

Tujuannya agar orang-orang Belitung berada dalam kesetaraan yang sama, tidak dibedakan berdasarkan tampilan rumah. Rumah tanpa cat juga melambangkan kesederhanaan yang merupakan bagian penting dalam persatuan.

Itu tadi sekelumit cerita tentang rumah adat Belitung. Tak hanya memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, namun rumah adat Belitung juga punya filosofi yang menarik tentang kesederhanaan dan kesetaraan hidup bermasyarakat.

Referensi : orami.co.id


Berkeliling Kota Malang Gratis Dengan Bus Macito

bus wisata keliling malang

Ingin merasakan sensasi baru berkeliling Kota Malang dengan menggunakan Bus? Naik Bus Macito jawabannya.

Bus Macito pertama kali beroperasi pada tahun 2014. Unit bus waktu itu berupa bus tingkat dengan atap yang terbuka, layaknya bus-bus wisata yang ada di luar negeri. Jadi wisatawan bisa berkeliling dan menikmati landscape Kota Malang dari atap bus.

Karena terdapat kemungkinan penumpang di bagian atap bus yang tinggi terpatuk ranting pohon atau kabel listrik jalan. Dan dirasa bus dengan warna hijau tua ini kurang safety untuk dioperasikan di Kota Malang, maka pada tahun 2019 untuk sementara waktu bus wisata ini tidak dioperasikan.

Setelah lama vakum karena kendala teknis dan masa pandemic yang menghatam negeri ini, Bus Macito beroperasi kembali pada tahun 2021 dengan desain baru. Tak lagi bertingkat, bus wisata ini kembali hadir dengan desain bus terbuka berwarna biru.

Baca juga : Perjalanan Malang Tulungagung dengan KA Lokal Penataran Dhoho

Tampilah bus terlihat lebih fresh dan aesthetic, karena dilengkapi ornamen khas Malang. Mengusung tema heritage, bus ini didesain dengan gaya layaknya Trem (kereta dalam kota) yang pada jaman Belanda pernah menjadi sarana transportasi umum Kota Malang.

Desainer bus Hasan Muda Nasution sengaja unsur-unsur Malangan dengan kebudayaan Kota Malang. Mulai dari memasukkan tema Gotik yang identik dengan bangunan Belanda di Malang hingga memasukkan unsur Singo Edan yang merupakan ikon Kota Malang.

Di bagian belakang bawah bus juga terdapat tulisan berbaha Belanda “Het Doorado Van Oost Java”. Yang memiliki arti Kota Malang merupakan kota terindah di Jawa Timur.

Cara Naik Bus

Bus Macito yang pertama kali beroperasi dulu memakai system pendaftaran on the spot. Jadi penumpang bisa langsung dating ke lokasi pemberhentian bus yang waktu itu berada di depan Kantor DPRD Kota Malang dan Taman Wisata Rakyat yang berada di belakang Kantor Balaikota Malang. Sistem tersebut dirasa kurang efektif, karena penumpang tidak mengetahui kapan jadwal pasti bus berada di titik kumpul.

Sehingga untuk Bus Macito baru desain baru yang dioperasikanpada tahun 2021 ini, memiliki satu titik kumpul saja yaitu di Jalan Majapahit dengan jadwal keberangkatan yang telah di tentukan. Dan memakai system antrian, sehingga penumpang tau jadwal mereka untuk naik. Dan kini, lebih efektif lagi karena untuk daftar naik bus menggunakan sistem booking lewat aplikasi.

Untuk booking bus, kalian hanya perlu mendownload aplikasi Macito di Play Store. Setelah itu kalian bisa daftarkan diri kalian dengan mengisi form dengan menuliskan no Telepon, no KTP, nama, dan alamat. Nanti aka nada kode OTP yang dikirim lewat Whatssapp untuk aktivasi akun.

Setelah memiliki akun kalian bisa booking dengan memilih hari dan tanggal yang kalian inginkan. Lalu memilih jadwal keberangkatan bus.

Jadwal Bus

Jadwal bus macito Malang
Source : Instagram @dishubmalangkota

Senin – Kamis : 09.00 WIB – 15.00 WIB

Sabtu – Minggu : 10.00 WIB – 17.30 WIB

Setelah itu kalian bisa mengisi berapa peserta yang ikut naik bus.ada 2 jenis pilihan penumpang yaitu individu dan rombongan.

Untuk jenis penumpang individu hanya bisa memesan maksimal untuk 4 orang saja. Sedangkan untuk pemesanan di atas 4 orang bisa memilih jenis penumpang rombongan dengan maksimal pemesanan untuk 20 orang.

Lalu kalian bisa memilih bus mana yang akan kalian tumpangi. Ada 3 jenis bus dengan rute yang berbeda.

Rute Bus Macito

Bus I

Lewat Ramayana dan belakang Bank BI – alun alun Merdeka – Jalan Kauman – MOG – Jalan Ijen – Simpang Balapan – Balik lagi kea rah Gereja Ijen – Pasar Oro-oro Dowo – PLN Oro-oro Dowo – Kayutangan – di perempatan  Rajabali belok ke arah Splendid – Balaikota Malang – kembali ke pool di ex Kantor DLH.

Bus II

Dari pool langsung belok kanan ke arah koridor Kayutangan – di perempatan Rajabali belok kiri kea rah jalan semeru – Stadion Gajayana – Perpustakaan Kota – Jalan Idjen – Simpang Balapan – lalu putar balik ke Jalan Idjen lagi – sampai perempatan belok kiri ke arah MOG – Jalan Talun – di perempatan Sarinah belok kiri ke arah Koridor Kayutangan – di perempatan Rajabali belok kanan – Alun-alun Tugu – kembali ke pool di ex Kantor DLH.

Bus III

Lewat Ramayana dan belakang Bank BI – alun-alun Merdeka – Jalan Kauman – Jalan Talun – lalu belok ke Jalan Basuki Rahmat – di perempatan Sarinah belok kiri ke arah koridor Kayutangan – di perempatan Rajabali belok kanan ke arah Splendid – alun-alun Tugu – Stasiun Kota Baru – belok kiri ke Jalan Trunojoyo – Jalan Patimura – Rumah Sakit Syaiful Anwar – balik lagi ke arah Kayutangan – lalu di perempatan Rajabali belok kiri ke Jalan Kahuripan – Kantor Balaikota – kembali ke pool di ex Kantor DLH.


Hopping Island Pantai Tanjung Kelayang, Belitung

Dalam program 10 Bali baru, Kemeparekraf memasukkan Pantai Tanjung Kelayang menjadi salah satu daftarnya. Pantai yang terletak di Tanjung Pandan ini memang memiliki pemandangan alam yang indah yang jangan samapai terlewatkan saat traveling ke Belitung.

hopping island pantai tanjung kelayang
Doc. Pribadi
Begitupun saat aku berkunjung ke Belitung dua tahun yang lalu. Hopping island di kepulauan Tanjung Kelayang ini menjadi tujuan utama aku saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandara H.A.S Hasandjoeddin, Tanjung Pandan.  

Beberapa hari sebelum berangkat, aku sudah memesan kapal untuk hopping island di Kepulauan Tanjung Kelayang. Harga untuk sewa 1 kapal saat itu Rp. 400.000 belum termasuk life jacket dan alat snorkeling.

Paket sewa life jacket ini berbeda dengan sewa alat snorkeling. Sebenernya sewa life jacket ini merupakan pilihan optional, boleh sewa boleh juga tidak. Namun supaya lebih aman aku sengaja sewa, namun tidak sewa alat snorkeling karena karena waktu itu masih dalam masa pandemi. Harga sewa life jacket dan alat snorkeling ini sama yaitu Rp. 25.000 untuk satu paket.

Hopping island ini aku lakukan di hari kedua, setelah hari pertamanya berkeliling Manggar. Transportasi umum di sini tidak begitu mendukung, sehingga aku sewa motor untuk mobilitas selama traveling di Belitung.

Untuk sampai ke Pantai Tanjung Kelayang, butuh waktu sekitar 25 menit hingga 30 menit perjalanan dari Kota Tanjung Pandan. Sesampai di Pantai Tanjung Kelayang aku langsung menutu meeting poin mulai melakukan hopping island.

Pulau Apa Saja Yang Dikunjungi Selama Hopping Island?

Pulau Batu Garuda

Pulau batu garuda belitung
Pulau Batu Garuda

Pulau pertama yang dikunjungi adalah Pulau Batu Garuda, pulau yang terbentuk dari sekelompok batu granit.  Karena terdiri dari batu-batu granit, membuat kapal sulit untuk ditambatkan. Sehingga kami hanya bisa melihat Pulau berbentuk seperti kepala burung itu dari atas kapal.

Letaknya tak jauh dari Panti Tanjung Kelayang, yaitu sekitar 10 menit perjalanan dengan kapal. Sesaimpainya di sana, kapal akan berhenti sejenak di dekat Pulau Batu Garuda dan kami diberi waktu untuk mengambil foto.

Pulau Kelayang

Tak jauh dari Pulau Batu Garuda terdapat Pulau Kelayang, dinamakan Pulau Kelayang karena batu-batu granitnya nampak seperti melayang-layang di atas permukaan air. Pulau ini sebenernya bisa disinggahi saat air laut surut. Namun karena saat itu air laut sedang pasang, jadi kami tidak dapat turun ke sana.

Satu lagi pulau yang terpaksa harus kami lewatkan karena air pantai pasang adalah Pulau Pasir. Pulau ini terbentuk dari tumpukan pasir pantai yang akan nampak ketika air lau sedang surut.

Pulau Batu Berlayar

hopping island belitung
Pulau Batu Berlayar

Pulau Batu Berlayar terbentuk dari susuna batu granit raksasa, di mana terdapat dua batu besaryang berdiri vertical sehingga membentuk seperti layar dengan pulau pasir putih sebagai kapalnya. Susunan batu seperti itulah yang membuat penduduk Belitung menamakanya Batu Berlayar.

Di sini kami bisa turun dan berkeliling pulau kecil ini. Banyak sekali batu-batu granit yang berdiri tinggi di atas pulau pasir ini. Kalian bisa berjalan di celah diantara batu-batu granit tersebut.

Pulau Lengkuas

pulau lengkuasa belitung
Mercusuar Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas ini menurutku merupakan pulau yang paling besar diantara pulau-pulau lainnya. dan pulau ini merupakan pulau terakhir yang kami kunjungi.

Yang membedakan pulau ini dengan pulau lainnya adalah mercusuarnya. Jadi di sini terdapat mercusuar yang dibangun sejak jaman Belanda di tahun 1882 dan masih digunakan sampai saat ini. Sayangnya waktu aku ke sana mercusurnya sedang ditutup jadi nggak bisa masuk dan melihat langsung kondisi di dalamnya.

Di sini juga ada warung tempat menjual makanan dan jajanan. Selain menikmati pemandangan pantai kalian juga bisa snorkeling dan bermain ayunan di pulau ini.