Sepenggal Cerita Ketinggalan Pesawat di Belitung

yang harus diperhatikan saat naik pesawat
Titik Nol Kilometer Belitung

Setiap Traveler akan merasakan ketinggalan pesawat

Begitu komentar seorang teman saat aku cerita bahwa pesawat yang akan aku tumpangi telah lepas landas tanpa aku di dalamnya. Ini merupakan pengalaman pertamaku tertinggal pesawat saat traveling.

Kejadian tak mengenakkan ini terjadi saat aku sedang traveling ke Belitung bersama seorang teman. Waktu itu memang sedang masa percobaan memulai New Normal (Kebiasan baru) setelah masa pandemic.

Beberapa daerah berstatus zona hijau diperbolehkan untuk menerima kunjungan masyarakat luar daerah. Tentunya dengan beberapa persyaratan yang harus dilakukan seperti melakukan tes antigen atau PCR. Daerah zona hijau adalah daerah dimana angka pasien yang terpapar virus covid hampir tidak ada

Bulan Oktober tahun 2021 lalu, Pulau Belitung merupakan daerah zona hijau. Karena sudah setahun lebih tidak traveling kemana-mana, tanpa banyak cingcong aku pun langsung merencanakan perjalanan menuju ke Belitung.

Namun agaknya, penerbangan di era new normal tidak sama seperti saat sebelum pandemic berlangsung. Salah satunya adalah seringnya terjadi reschedule jam penerbangan. Hal inilah yang tidak aku perhatikan saat itu.

bandara soekarno hatta
Ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta

Waktu itu aku berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, jadwal keberangkatan yang harusnya jam 09.00 WIB di reschedule menjadi pukul 06.00 WIB. Dan untuk jawal penerbangan pulangnya berubah yang awalnya pukul 13.00 WIB jadi pukul 11.00 WIB. Karena semua jadwal penerbangan di reschedule kami jadi nggak kepikiran kalau nanti bakal direschedule lagi jam penerbangannya.

Padahal bisa jadi jadwal bakal di reschedule lagi sehingga harusnya kami selalu cek and ricek jam penerbangan pesawat. Mungkin juga karena kami terlalu excited setelah sekian lama nggak bisa jalan-jalan terus sekarang udah bisa jalan, sehingga jadi teledor.

Dan benar saja, jawal keberangkatan pesawat yang awalnya pukul 11.00 WIB di reschedule kembali menjadi pukul 08.00 WIB. Sebenarnya sudah ada pemberitahuan melalui SMS dan pesan di Whatsapp, tapi karena kami tidak mengecek ponsel malam harinya, kami tidak tau bahwa jadwal keberangkatan pesawat di majukan.

Kami sampai di Bandara H.A.S Hanandjoedin pukul 09.00 WIB dan dengan santainya berjalan menuju tempat check in. Awalnya merasa aneh kenapa Bandara begitu sepi, seperti tidak ada jadwal penerbangan. Keanehan kami akhirnya terjawab saat petugas bandara menanyakan jadwal pesawat kami.

Pesawat sudah lepas landas dari jam 09.00 WIB tadi kak, kata mereka.

Jatung rasanya langsung copot aja waktu mendengar kalimat yang terlontar dari petugas bandara. Dan parahnya tidak ada lagi jadwal pesawat menuju Jakarta hari itu. Penerbangan terakhir menuju Jakarta ada di pukul 11.00 WIB namun sudah penuh. Dan itu merpakan penerbangan terakhir dari bandara H.A.S Hanandjoedin setelahnya tak ada lagi penerbangan keluar daerah Belitung.

Langsung kebingungan dong, hal pertama yang ada dalam pikiran adalah langsung booking hotel. Karena, mau nggak mau kami harus stay sehari lagi di Belitung dan memesan tiket pesawat untuk keesokan harinya.

Beruntungnya Bandara H.A.S Hanandjoedin sudah dilengkapi dengan fasilitas free wifi dari IndiHome. Produk pelayanan data dari PT Telkom Indonesia ini memang terkenal dengan kecepatan jaringan internetnya.

Tanpa pikir panjang lagi, kami langsung memesan hotel lewat aplikasi pemesanan hotel di ponsel. Karena internet yang cepat dan lancar, kami jadi tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk mendapatkan kamar hotel.

Inilah manfaat internet yang bisa kami rasakan, dengan adanya internet mencari penginapan jadi lebih mudah dan cepat. Dengan Internetnya Indonesia, ketika sedang traveling dan mengalami kejadian tak terduga seperti sekarang ini nggak perlu kebingungan lagi.

 

 

 

 

 

 

1 komentar

  1. yes betul, internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang karena penting banget

    BalasHapus