Makan Siang Nasi Punel di Dekat Stasiun Bangil, Pasuruan

Waktu traveling ke Banyuwangi bulan desember tahun lalu, aku sempat transit untuk pindah kereta di Stasiun Bangil, Pasuruan. Karena waktu itu kehabisan tiket dari Malang  ke Banyuwangi, jadi terpaksa berangkat dengan kereta dari Bangil ke Banyuwangi.

Karena kereta berangkat jam 3 sore dan aku sampai di Stasiun Bangil siang jam 1 maka diputuskan untuk cari makan siang dulu di sekitaran Stasiun Bangil.  Bangil sendiri merupakan daerah industry di Pasuruan sehingga tidak terlalu banyak tempat yang bisa di explore.

Oleh sebab itu, nggak mau melewatkan waktu di Bangil begitu saja, aku mencoba mencari masakan khas Bangil. Dan beruntung banget waktu itu nemu warung Nasi Punel yang lokasinya tak jauh dari Stasiun.

Depot Nasi Punel Setia Budi

depot nasi punel setia budi bangil
Source : https://id.worldorgs.com/

Loc : Jl. Gajahmada No. 7, Pogar, Bangil, Gajah, Pogar, Kec. Bangil, Pasuruan, Jawa Timur 67153

Buka : Jam 06.00 WIB – 22.00 WIB

Depot nasi punel ini terletak tak jauh dari Stasiun Bangil, untuk ke sini kalian bisa keluar stasiun lalu berjalan ke arah kanan. Setelah melewati beberapa depot makanan kalian akan menemukan depot berwarna hijau ini dengan tulisan besar Depot Nasi Punel Setia Budi.

Tempatnya tidak begitu luas, namun cukup bersih. Menu di sini tak hanya nasi punel saja tapi kalian juga bisa memesan menu makanan lainnya. ada berbagai macam lauk yang di sediakan. Dan berbagai macam sayuran yang bisa dipilih.

Baca juga : Nyobain Jamu Tradisional Ginggang, Warung Jamu Legendaris di Jogja

Nasi Punel

Nasi Punel berasal dari bahasa jawa punel yang artinya penuh atau berlimpah, disebut demikian karena porsinya banyak. Kata punel dalam nama nasi punel ini juga bisa diartikan nasi yang pulen atau matangnya pas tidak terlalu kering, karena nasi punel terkenal dengan nasi yang lembut dan tidak menggumpal.

Nasi punel ini disajikan seperti tumpeng, berbentuk kerucut dengan lauk yang tertata rapi mengelilingi nasi. Disajikan di atas piring yang beralaskan daun pisang berwarna hijau.

Isian nasi punel terdiri dari sayur lodeh Nangka muda, mendol (olahan tempe yang dibumbu lalu dibentuk bulat memanjang dan digoreng), tahu yang di bumbu bali (bumbu merah), terancam (irisan kacang panjang dan kecambah), irisan daging (ini empuk banget dagingnya sumpah enak banget pas dimakan), dan sayur kacang.

Di atas nasi di beri taburan serundeng (parutan kelapa yang dibumbu dan di keringkan). Dan yang lain dari pada yang lain, bumbu kelapa yang dibungkus daun pisang kecil seperti botok. Bumbu kelapa ini terbuat dari parutan kelapa dengan santan dan diberi bumbu agak manis kemudian dikukus. Jadi bentuknya nggak seperti cairan gitu lebih padat dan lembut.

Kalian juga bisa menambahkan lauk jika dirasa ingin. Seperti cumi, tongkol, telur dadar, atau udang.

Asal Usul Nasi Punel

Nasi Punel ini berasal dari Dusun Bengok, Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Diceritakan bahwa dahulu terdapat seorang laki-laki yang datang ke desa ini untuk meminta makan setelah melakukan perjalanan yang jauh. Di desa-desa lainnya dia tidak diberi makan, hingga sampailah dia di Dusun Bengok dan diberi makan oleh salah seorang warga Dusun Bengok.

Dia diberi makan berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk. Lalu warga Dusun Bengok ini berujar bila ingin berjualan nasi yang sukses, juallah nasi ini saja. Dari sanalah nasi punel ini berasal yang kemudian terkenal di wilayah Bangil.


Tidak ada komentar

Posting Komentar